Fahmi Amhar: Pendidikan Indonesia Melahirkan Manusia Sekuler
Berbagai tingkat pengetahuan dibahas tuntas Fahmi Amhar dalam acara Forum Intelektual Muslim (FIM) yang digelar Lajnah Khusus Intelektual HTI Sulsel di Hotel La Macca, Makassar (7/6).
“Pendidikan kita hanya menghadirkan manusia sekuler, termasuk para professor “ singgung fahmi amhar.
Realitas diatas beliau angkat melihat banyaknya para intelektual yang enggan menjadikan syariah Islam sebagai solusi dari sejumlah problematika kehidupan.
“Seharusnya, kalau mereka berpikir sampai level pengetahuan tingkat VI, pasti mereka akan meyakini Islam sebagai ideologi” papar beliau.
Acara ini dihadiri sejumlah dosen, peneliti, guru besar dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai perguruan tinggi di Makassar.
Koordinator Lajnah Khusus Intelektual HTI Sulsel, Arman Kamaruddin, mengatakan, FIM yang akan diselenggarakan secara berkala ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, gerak langkah dan kontribusi intelektual muslim dalam membangun peradaban Islam.
Gelaran FIM HTI Sulsel seri pertama ini mengambil tema “Peran Intelektual Muslim Menyongsong Kebangkitan Peradaban Islam”. Pemilihan tema ini karena Islam meletakkan para intelektual dalam posisi terhormat sebagai pendidik umat dan sekaligus pelindung mereka dari berbagai kepentingan yang hendak menghancurkan umat. Dengan pengetahuan mereka yang mendalam akan berbagai fakta yang terjadi, intelektual adalah pihak yang seharusnya paling peka terhadap perkembangan kondisi umat. [aulia.yahya/htipress/athfaaluna.com]
“Pendidikan kita hanya menghadirkan manusia sekuler, termasuk para professor “ singgung fahmi amhar.
Realitas diatas beliau angkat melihat banyaknya para intelektual yang enggan menjadikan syariah Islam sebagai solusi dari sejumlah problematika kehidupan.
“Seharusnya, kalau mereka berpikir sampai level pengetahuan tingkat VI, pasti mereka akan meyakini Islam sebagai ideologi” papar beliau.
Acara ini dihadiri sejumlah dosen, peneliti, guru besar dan mahasiswa pascasarjana dari berbagai perguruan tinggi di Makassar.
Koordinator Lajnah Khusus Intelektual HTI Sulsel, Arman Kamaruddin, mengatakan, FIM yang akan diselenggarakan secara berkala ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, gerak langkah dan kontribusi intelektual muslim dalam membangun peradaban Islam.
Gelaran FIM HTI Sulsel seri pertama ini mengambil tema “Peran Intelektual Muslim Menyongsong Kebangkitan Peradaban Islam”. Pemilihan tema ini karena Islam meletakkan para intelektual dalam posisi terhormat sebagai pendidik umat dan sekaligus pelindung mereka dari berbagai kepentingan yang hendak menghancurkan umat. Dengan pengetahuan mereka yang mendalam akan berbagai fakta yang terjadi, intelektual adalah pihak yang seharusnya paling peka terhadap perkembangan kondisi umat. [aulia.yahya/htipress/athfaaluna.com]
0 komentar:
Posting Komentar