Jangan Putus Asa Berbuat Baik, Anakku..!

Jangan Putus Asa Berbuat Baik

Sudah umum diketahui oleh kita, manusia akan melemah jika ditimpa musibah, kesengsaraan, penderitaan, kemiskinan, sakit, kegagalan dan sebagainya tanpa dilihat berapapun usianya, dari manapun dia berada atau bangsa apapun. Begitu juga orang tua tidak akan luput ditimpa kesulitan hidup, bisa jadi ekonomi yang seret, hidup dikontrakan terus-menerus, menderita sakit yang berkepanjangan, anak yang sulit dididik, keluarga yang tidak mendukung kebaikan. 

Tentu ini akan melemahkan dirinya untuk berbuat baik. Sebagai orang tua kita harus menjadi orang yang pertama yang tidak putus asa, dan juga yang paling pertama memiliki semangat yang tinggi dalam berbuat kebaikan. Kebaikan itu tidak boleh lepas dari keimanan dan juga tidak boleh lepas dari syariat Allah seluruhnya. Sebab nilainya manusia terletak pada keimanan dan ketaatannya pada syariat islam secara keseluruhan, keimanan tidak bisa digantikan oleh oleh emas sepenuh bumi, Maka rugilah orang yang tidak beriman kepada Allah swt bahkan mereka tetap dalam kekafiran hingga ajal menjumpainya.

Allah swt berfirman dalam surat Ali-Imron : 91 :
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, Maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun Dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. bagi mereka Itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong."

Dan dalam surat Ali –Imron : 85 
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi."

Kita sebagai orang tua seharusnya menasehati anak kita agar mereka tidak berputus asa berbuat baik, tidak lemah dalam berbuat baik jika mengalami kesulitan dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an, kesulitan dalam berinfaq, kesulitan dalam mengerjakan sholat dan puasa, kesulitan dalam berdakwah menyeru pada Islam secara kaffah (keseluruhan). Sikap semangat ini kita ambil sebagaimana orang-orang terdahulu dengan para nabi yang dijelaskan Allah swt dalam surat Ali –Imron : 146.

"Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar."

Bahkan mereka senantiasa bersemangat berinfaq dalam kondisi apapun baik susah maupun senang. Bagi mereka yang tetap melakukan perbuatan tersebut mendapat gelar orang yang muhsin (orang yang berbuat kebajikan). Seperti yang dijelaskan Allah swt dalam surat Ali-Imron: 134

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."

Kita harus berbuat baik sesuai syariat Islam apapun keadaannya. Sebagaimana Hadist yang diriwayat dari Abu Hurairah:

"Ada seorang lelaki datang berkata, 'Ya Rasul ! Aku mempunyai kerabat. Aku suka menyambungkan kekerabatan kepada mereka, tetapi mereka memutuskannya. Aku berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka berbuat buruk kepadaku. Aku mengerti keadaan mereka, tapi mereka tidak mau mengerti keadaanku. Maka Rasulullah bersabda, “Jika engkau tetap seperti yang engkau katakan tadi, mudah-mudahan mereka menjadi bosan. Dan tidak akan henti-hentinya engkau mendapat pembelaan dari Allah atas mereka selama engkau konsisten atas apa yang engkau lakukan itu." (HR. Bukhari).

Al-Barjani telah mentakhsis hadist dengan sanad shahih dari Sufyan bin Uyainah, ia berkata, Umar telah berkata kepada Ibnu Iyas. Umar telah banyak mendapatkan penderitaan dan penyiksaan dari Ibnu Iyas, “ Wahai Ibnu Iyas, engkau jangan tenggelam dalam mencaci makiku dan berikanlah tempat untuk berdamai. Karena kami akan menghadapi orang yang menentang Allah, yang menganiaya diri kami, dengan cara meningkatkan ketaatan kepada Allah dalam menghadapi orang itu.” 

Berilah nasehat kepada anak-anak-kita teruslah bersemangat anakku, janganlah kalian berputus asa berbuat baik sebab putus asa bukanlah ciri orang yang beriman. Orang beriman selalu optimis karena seluruh urusannya menjadi baik.

Rasululullah saw. Bersabda:
"Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, seluruh urusannya baik, tidak ditemukan kecuali hanya pada orang beriman, ketika dia ditimpa kesenangan maka dia bersyukur maka itu baik baginya, dan apabila di timpa kesulitan dia bersabar maka itu baik baginya. (HR Muslim).

Sudahkah kita semangat (optimis)? Bagaimana dengan anak kita? Sudahkah kita memberi semangat terus-menerus berbuat kebaikan kepadanya? Jika belum sekaranglah saatnya kita merubah diri kita dan anak kita serta setiap orang untuk selalu semangat menjalani syariat Allah seluruhnya.Insya kita mendapat kebaikan (pahala) dari Allah swt.[]
Share on Google Plus

About redaksi

0 komentar:

Posting Komentar